top of page

SENGATAN PERDANA SONIC ART #1 SHOWCASE

 

 

 

Kegiatan Sonic Art Showcase pada 27 Agustus 2015 diprkarsai oleh Jogja Noise Bombing, Patrick Gunawan Hartono dan Lifepacth. acara ini terbagi menjadi 2 kegiatan, yang pertama adalah Workshop pada pagi hari di iCan Gallery yang menghadirkan Marko Ciciliani sebagai pembicara, Marko Ciciliani adalah seorang komponis sekaligus guru besar dibidang Computer Music Composition and Sound Design di IEM (Institute for Electronic Music and Acoustics) of the University for Music and Performing Arts Graz. Pada kesempatan kali ini Marko Ciciliani banyak membahas tentang Visual Music, pada pembukaan dari acara ini ia memutarkan beberapa karya yang berhubungan dengan Visual Music seperti karya dari Robert Hanke-Fragile Territories. Setelah itu Marko mulai membahas tentang kesejarahan tentang relasi antara musik dan visual yang sudah diperbincangan sejak beberapa abad yang lalu, sebagai contoh Marko menampilkan beberapa daftar penemuan, analogi maupun karya yang berhubungan dengan diskursus tentang musik dan visual seperti Book Optics yang ditulis oleh Issac Newton pada tahun 1704, Louis Bertrand dengan color organnya, Alexander Scriabin dengan karyanya yang berjudul Promethee, Three Centuries of Color Scale, Synaesthesia dan masih banyak lagi.

 

 

Setelah itu ia mulai memutar beberapa contoh karya lagi yang berhubungan dengan Visual Music, dari beberapa contoh itu ia juga memutar karyanya dan menjelaskan sedikit tentang kecocokan “congruency” antara bunyi dan visual pada karya, sebelum ia membedah karyanya, ia juga sempat memberikan sedikit ilmu yang mengarah pada teknik analisis untuk membedah hubungan antara visual dan musik seperti Formal Congruency, Semantic Congruency, dan Mood Congruency. Setelah itu, sesi ini dilanjutkan dengan tanya jawab antara audiens dan pembicara.

 

 

Pada malam harinya, rangkaian kegiatan dari Sonic Art Showcase dilanjutkan pada kegiatan kedua yaitu konser di Kedai Kebun Forum yang menampilkan karya dari Marko Ciciliani dan beberapa karya dari seniman Jogja seperti Adreas Siagian (Lifepacth), Budi Prakosa (Lifepacth), Ikbal S Lubis, Lintang Raditya, Tony Maryana, dan Patrick Gunawan Hartono. Konser dibuka dengan 2 karya dari Tony Maryana, dilanjutkan dengan Adreas Siagian (Lifepacth), Budi Prakosa (Lifepacth), Ikbal S Lubis yang menggunakan beberapa medium instrumen seperti modified electric gitar, synthesizer dan juga live coding visual, setelah itu dilanjutkan oleh penampilan dari Lintang Raditya dan juga Patrick Gunawan. Marko Ciciliani didaulat sebagai “gong” penutup pada konser ini, ia menampilkan 3 karya, yang terdiri dari 2 karya Visual Music yang diolah secara apik dan menampilkan korelasi yang sangat “murni” antara bunyi, struktur dan visualnya. Selain itu ia juga menampilkan 1 karya yang menjukstaposisi serta mensuperimpose beberapa kolase dari lagu-lagu populer yang bertransformasi menjadi segumpalan warna dari “noise” karya yang sangat apik, namun terkadang kita masih bisa mendengar progres, maupun fragmen-fragmen melodi di tengah-tengah himpitan gemuruh bunyi yang dihasilkan dari proses superimpose tadi.

 

SEPTIAN DWI CAHYO

bottom of page