top of page

KENANGAN MASA KECIL DARI KARYA KOMPONIS BESAR

 

 

[Review atas buku “From Beethoven to Shostakovich: The Psychology of The Composing Process”-Max Graf]

 

Pengalaman dan ingatan di masa kecil merupakan salah satu hal yang penting dan mempunyai peran untuk memandu perilaku dan untuk memprediksi masa depan. Bahkan bagi beberapa komponis seperti Robert Schumann, Richard Wagner, Johann Sebastian Bach, Josef Haydn, Hector Berlioz memori masa kecil merupakan sesuatu hal yang berpengaruh dalam karya-karya mereka.

Max Graf di dalam salah satu BAB yang berjudul Childhood Memories dari buku From Beethoven To Shostakovich The Psychology of the Composing Process yang disusun olehnya menjelaskan, bahwa impuls-impuls yang muncul dari alam bawah sadar pada jiwa seorang komponis akan menuju kelapisan tertinggi (alam sadar) dari jiwanya dan bertransformasi menjadi bentuk-bentuk musikal dan kombinasi-kombinasi bentuk lainnya di dalam diri seorang komponis. Namun impuls-impuls ini tidak dengan sendirinya ada, tetapi impus-impuls ini terbentuk atas endapan-endapan material yang diperoleh berdasarkan pengalaman, proses belajar dan berpikir, pendidikan dan budaya serta pengetahuan seorang komponis tentang dunia yang mengendap di lapisan terbawah (alam bawah sadar).

Kemampuan untuk mengorganisir serta membentuk ini biasa disebut bakat atau jenius. Namun bakat dan kejeniusan tadi akan pincang tanpa diimbangi dengan kekuatan emosional, hasrat, serta kekayaan materi pada lapisan terbawah (alam bawah sadar), karena di dalam diri komponis yang hebat juga terdapat aspek spiritual yang bergabung dengan emosi, jiwa yang kompleks, kenangan masa kecil, sentiment remaja dan pengalaman terakhirnya yang menjadi satu kesatuan.

Kenangan masa kecil adalah salah satu aset dari seorang komponis, dimana alam bawah sadar yang terbentuk dari pengalaman masa kecil ini sedikit banyak dapat berpengaruh dalam kekaryaan seorang komponis, sebagai contoh adalah Josef Haydn dan Claude Debbusy. Haydn dan Debussy sangat terpengaruh sekali dengan lingkungan serta alam tempat mereka tinggal sewaktu kecil. Bagi Haydn, pedesaan tempat Haydn tinggallah yang membentuk memori masa kecilnya dan muncul kembali ketika Haydn memperkenalkan peasant dance (dansa petani) dari lingkungan tempat tinggalnya ke dalam karya-karya Symphony yang dia buat, Haydn juga mengubah Oratorio ke dalam“buku bergambar” yang memperlihatkan sungai dan selokan, hewan-hewan, ikan-ikan, matahari terbit dan terbenam, perburuan dan masa lampau, begitu juga dengan Debussy, dia banyak menghabiskan masa kecilnya di pantai di kota Cannes. Berikut sebuah cuplikan dari surat yang yang ditulisnya pada 1908: “ Rekoleksi masa kecilku kembali ke keadaan ketika aku berumur 6 tahun. Aku masih dapat melihat jalur kereta melewati rumah kami, dan lautan bertemu dengan horizon, sehingga pada waktu itu aku berpikir kereta seperti datang dari laut”.

Pengaruh “gambaran-gambaran” masa kecil tersebut juga terjadi pada Richard Wagner. Ketika Wagner menulis karyanya yang berjudul “Tristan and Isolde”, rekoleksi memori musikal Wagner akan lagu Gregorian yang berjudul “Amen” muncul kembali dari alam bawah sadarnya dan mempengaruhi karyanya. Kenangan masa kecil bukan hanya bersifat auditif dan visual saja, namun juga kenangan yang bersifat “spiritual” seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa di dalam diri seorang komponis yang hebat terdapat aspek spiritual yang bergabung dengan materi-materi lain didalam dirinya. Sebagai contoh Beethoven dan Mozart, kenangan auditif masa kecil mereka tidak banyak berpengaruh terhadap personalitas kekaryaan mereka, karena mereka hanya menggunakannya sebagai materi untuk belajar. Pengalaman spirituallah yang banyak berpengaruh terhadap personalitas kekaryaan mereka, jika Mozart terbentuk dengan kebahagiaan, dari masa kecilnya maka Beethoven terbentuk oleh duka dan konflik mental di dalam dirinya.

Glosari
Impuls: Rangsangan atau gerak hati yang timbul dengan tiba-tiba untuk melakukan sesuatu tanpa pertimbangan; dorongan hati

Oratorio: Jenis karya musik dalam format Orkestra atau Koor, biasanya menggunakan narasi dengan tema agama dan ditampilkan tanpa menggunakan kostum, scenario maupun aksi panggung.

 

YOGYAKARTA 2015

TULISAN INI JUGA TERDAPAT DI WEB: http://www.artmusictoday.com/kenangan-masa-kecil-dari-karya-komponis-besar/

bottom of page